Coba luangkan waktu sejenak dan kembali untuk mengingat-ingat, pernahkah teman-teman mengalami hal yang (mendekati) sama seperti yang terjadi di bawah ini.
Di pagi hari mendekati siang nan cerah Anda berlari-lari mengejar lift karena takut terlambat absen. Setelah masuk lift, tombol Close segera ditekan, padahal Anda tahu seseorang berteriak agar jangan ditutup dulu. Bisa jadi dia mengalami ketakutan yang sama...terlambat...namun Anda tidak perduli!
Dua hari kemudian Anda memiliki janji dengan klien penting yang tidak punya waktu banyak. Kacaunya saat Anda tiba di kantor klien, sudah terlambat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan dan Anda belari sepeti Forrest Gump (bayangkan!) sambil berteriak meminta agar pintu lift jangan ditutup dulu. Tapi sayang seribu kali sayang! Pintu lift tertutup dengan cepat dan bisa ditebak...proposal yang Anda ajukan ditolak dengan sukses!
Atau kejadian seperti ini?
Selesai shalat Jum’at Anda berjalan kembali ke kantor dan di tengah jalan terlihat seorang petugas kebersihan yang sudah berumur sedang membersihkan sapunya. Tidak tahu mengapa ada rasa ingin memberi walau ala kadarnya. Saat merogoh kantong ternyata sisa uang tinggal 5 ribu rupiah. Tapi karena sudah niat, Anda tegur secara halus si petugas kebersihan sambil menyelipkan uang ke dalam kantongnya. ”Sekedarnya ya Pak, mudah-mudahan bermanfaat”.
Tepat jam empat sore harinya Anda dihubungi oleh pelanggan lama, mungkin sudah hampir satu tahun tidak pernah lagi memesan produk pakaian yang merupakan bisnis sampingan Anda. Dia minta agar segera dipaketkan pesanannya yang rinciannya dikirim via email dan dia juga memberitahu bahwa sudah mentransfer uang sebesar Rp 5juta sebagai DP. Subhanallah!
Atau mungkin yang seperti ini?
Anda baru pulang belanja dari pasar. Di atas becak Anda termenung dan berpikir mengapa kok beberapa bulan ini usaha Anda tidak berjalan dengan lancar. Pelanggan jarang memesan dan stok begitu banyak menumpuk di gudang. Di tengah jalan Anda melihat seorang ibu yang sudah tua berjualan pisang rebus. Anda meminta agar abang becak berhenti sebentar dan segera menghampiri si ibu. Berbasa-basi menanyakan berapa harga pisang rebus, dan kemudian tanpa berpikir dua kali, Anda serahkan semua uang yang ada di dompet kepada si ibu, setelah terlebih dahulu menyisakan bagian buat abang tukang becak.
Sesampai di rumah, Anda melihat begitu banyak ibu-ibu berkerumun di toko Anda yang menjadi satu dengan rumah. Ada apa ya? ”Kita baru selesai pengajian Bu di sebelah. Boleh ya liat-liat dagangannya”. Dan hanya dalam waktu tidak lebih dari 1 jam, setengah stok sudah habis terjual! Alhamdulillah!
******
Sebenarnya masih banyak lagi hal ”kecil” yang sering terjadi di sekitar kita, namun pada saat kejadian kita tidak menyadari bahwa semuanya memiliki suatu korelasi. Ada ”sebab” dan ada ”akibat”. Mungkin ”akibat” tidak dialami saat itu juga. Mungkin sejam kemudian, sehari kemudian, sebulan kemudian, setahun kemudian, atau bahkan sepuluh tahun kemudian!
Namun yang pasti, bila ”sebab”nya baik maka Insha Allah ”akibat”nya juga baik. Demikian pula sebaliknya.
Saat blogwalking ke tempat para sahabat, saya paling suka membaca diskripsi blog yang tempatnya persis di bawah Header Blog. Yang cukup menarik adalah miliknya Bang Budi, yang dengan seijin beliau (ijinnya nyusul ya Bang) saya kutip di bawah ini:
”Mereka yang memberi banyak akan memperoleh banyak, baik secara emosional, fisik, mental dan spiritual”
Setiap saya blogwalking ke tempat beliau, saya seperti diingatkan kembali dan mulai mencari sesuatu yang bisa saya berikan kepada orang lain. Tidak mesti uang ya. Terkadang hanya memasang link sahabat di blogroll, memberikan komentar yang positif di artikel baru sahabat, menjawab di shoutmix saat ada yang tanya mengenai tips blogging, atau malah hanya sekedar menjadi follower di blog yang masih sangat baru dan saya adalah yang pertama. Just a ”simple” thing.
Tapi satu hal yang bikin heran adalah setiap saya niatkan untuk memberi dan menjalankannya, tiba-tiba saja datang sesuatu yang tidak terduga. Dapet begitu banyak order paid review, terima email penawaran kerja sama dan permintaan pemasangan iklan di blog, rumah diketok tetangga yang mau membeli busana muslim, sakit kepala yang tiba-tiba hilang setelah minum obat (pastinyo), dan masih banyak lagi.
Ternyata memang betul ya, ada “sebab” pasti ada “akibat. Yang jelas, this is not a ”simple” thing, right?
Di pagi hari mendekati siang nan cerah Anda berlari-lari mengejar lift karena takut terlambat absen. Setelah masuk lift, tombol Close segera ditekan, padahal Anda tahu seseorang berteriak agar jangan ditutup dulu. Bisa jadi dia mengalami ketakutan yang sama...terlambat...namun Anda tidak perduli!
Dua hari kemudian Anda memiliki janji dengan klien penting yang tidak punya waktu banyak. Kacaunya saat Anda tiba di kantor klien, sudah terlambat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan dan Anda belari sepeti Forrest Gump (bayangkan!) sambil berteriak meminta agar pintu lift jangan ditutup dulu. Tapi sayang seribu kali sayang! Pintu lift tertutup dengan cepat dan bisa ditebak...proposal yang Anda ajukan ditolak dengan sukses!
Atau kejadian seperti ini?
Selesai shalat Jum’at Anda berjalan kembali ke kantor dan di tengah jalan terlihat seorang petugas kebersihan yang sudah berumur sedang membersihkan sapunya. Tidak tahu mengapa ada rasa ingin memberi walau ala kadarnya. Saat merogoh kantong ternyata sisa uang tinggal 5 ribu rupiah. Tapi karena sudah niat, Anda tegur secara halus si petugas kebersihan sambil menyelipkan uang ke dalam kantongnya. ”Sekedarnya ya Pak, mudah-mudahan bermanfaat”.
Tepat jam empat sore harinya Anda dihubungi oleh pelanggan lama, mungkin sudah hampir satu tahun tidak pernah lagi memesan produk pakaian yang merupakan bisnis sampingan Anda. Dia minta agar segera dipaketkan pesanannya yang rinciannya dikirim via email dan dia juga memberitahu bahwa sudah mentransfer uang sebesar Rp 5juta sebagai DP. Subhanallah!
Atau mungkin yang seperti ini?
Anda baru pulang belanja dari pasar. Di atas becak Anda termenung dan berpikir mengapa kok beberapa bulan ini usaha Anda tidak berjalan dengan lancar. Pelanggan jarang memesan dan stok begitu banyak menumpuk di gudang. Di tengah jalan Anda melihat seorang ibu yang sudah tua berjualan pisang rebus. Anda meminta agar abang becak berhenti sebentar dan segera menghampiri si ibu. Berbasa-basi menanyakan berapa harga pisang rebus, dan kemudian tanpa berpikir dua kali, Anda serahkan semua uang yang ada di dompet kepada si ibu, setelah terlebih dahulu menyisakan bagian buat abang tukang becak.
Sesampai di rumah, Anda melihat begitu banyak ibu-ibu berkerumun di toko Anda yang menjadi satu dengan rumah. Ada apa ya? ”Kita baru selesai pengajian Bu di sebelah. Boleh ya liat-liat dagangannya”. Dan hanya dalam waktu tidak lebih dari 1 jam, setengah stok sudah habis terjual! Alhamdulillah!
******
Sebenarnya masih banyak lagi hal ”kecil” yang sering terjadi di sekitar kita, namun pada saat kejadian kita tidak menyadari bahwa semuanya memiliki suatu korelasi. Ada ”sebab” dan ada ”akibat”. Mungkin ”akibat” tidak dialami saat itu juga. Mungkin sejam kemudian, sehari kemudian, sebulan kemudian, setahun kemudian, atau bahkan sepuluh tahun kemudian!
Namun yang pasti, bila ”sebab”nya baik maka Insha Allah ”akibat”nya juga baik. Demikian pula sebaliknya.
Saat blogwalking ke tempat para sahabat, saya paling suka membaca diskripsi blog yang tempatnya persis di bawah Header Blog. Yang cukup menarik adalah miliknya Bang Budi, yang dengan seijin beliau (ijinnya nyusul ya Bang) saya kutip di bawah ini:
”Mereka yang memberi banyak akan memperoleh banyak, baik secara emosional, fisik, mental dan spiritual”
Setiap saya blogwalking ke tempat beliau, saya seperti diingatkan kembali dan mulai mencari sesuatu yang bisa saya berikan kepada orang lain. Tidak mesti uang ya. Terkadang hanya memasang link sahabat di blogroll, memberikan komentar yang positif di artikel baru sahabat, menjawab di shoutmix saat ada yang tanya mengenai tips blogging, atau malah hanya sekedar menjadi follower di blog yang masih sangat baru dan saya adalah yang pertama. Just a ”simple” thing.
Tapi satu hal yang bikin heran adalah setiap saya niatkan untuk memberi dan menjalankannya, tiba-tiba saja datang sesuatu yang tidak terduga. Dapet begitu banyak order paid review, terima email penawaran kerja sama dan permintaan pemasangan iklan di blog, rumah diketok tetangga yang mau membeli busana muslim, sakit kepala yang tiba-tiba hilang setelah minum obat (pastinyo), dan masih banyak lagi.
Ternyata memang betul ya, ada “sebab” pasti ada “akibat. Yang jelas, this is not a ”simple” thing, right?