Kamis

TIPS MEMILIH POPOK BAYI PAMPERS SEKALI PAKAI: Hindari RUAM Alergi Dan IRITASI!

Tips memilih popok bayi sekali pakai. Bukan zamannya lagi seorang bayi bolak-balik terbangun dan menangis di malam hari hanya karena popoknya basah akibat mengompol.

Kini sudah banyak beredar di pasaran berbagai merek diapers atau popok sekali pakai yang bisa dimanfaatkan. Dengan popok sekali pakai ini, bayi bisa buang air kecil lima kali atau bahkan delapan kali tanpa membasahi celana.

Namun, pemakaian popok sekali pakai bukan tanpa risiko
. Salah satu hal yang dikhawatirkan para ibu adalah munculnya ruam popok pada bayi akibat pemakaian popok disposable ini. Tak heran jika masih cukup banyak ibu yang ragu memakaikan popok sekali pakai pada bayinya. Padahal, pengaruh buruk popok sekali pakai sebenarnya mudah dihindari.

Caranya, kita harus memanfaatkan produk itu dengan benar, dan memilih popok sekali pakai yang cocok untuk kebutuhan anak kita. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bahan popok. Umumnya, popok sekali pakai berbahan dasar bubur kertas atau pulp, kapas, kain kasa tipis, kain flanel, serta lapisan bahan berdaya serap tinggi. Bahan yang terakhir ini mampu menyerap cairan begitu banyak, bahkan hingga 100 kali berat bahan itu sendiri."

Bahan-bahan itu sebenarnya sudah dirancang agar tidak menyebabkan iritasi atau alergi pada bayi," kata Tom Benedict, Senior Group Brand Manager, PT Softex Indonesia. Namun, mungkin saja bayi memiliki jenis kulit yang sensitif dan tidak tahan terhadap bahan dasar popok.

Nah, beberapa merek popok sekali pakai sudah memanfaatkan teknologi terbaru untuk menghindari efek negatif ini. Umpamanya, dengan menambahkan bahan yang makin bersahabat dengan kulit sensitif bayi. Ada lagi yang menambahkan pH balance untuk menyeimbangkan kelembaban kulit bayi, bahkan ada pula yang menambahkan pengharum ringan pada bahan dasarnya.

Memilih popok juga perlu disesuaikan dengan usia anak. Pada usia di bawah tiga bulan, kulit bayi masih sangat sensitif. Karena itu, dibutuhkan popok yang berbahan lembut.

Sementara, untuk yang sudah berusia empat sampai 19 bulan kebutuhannya berbeda lagi. Anak seusia itu mulai sangat aktif melakukan pergerakkan, mulai dari merangkak, berdiri sampai berjalan ke sana kemari. Untuk mereka, "Pilih popok yang punya daya tampung tinggi tapi tidak menyebabkan popok itu menggelembung dan melorot," kata Tom. Ini penting, agar popok tidak mengganggu perkembangan kemampuan merangkak dan berjalan sang anak. Lalu, untuk yang sudah berusia 20 bulan ke atas bisa dipilih popok yang lebih praktis berbentuk me nyerupai celana sehingga bisa diganti dengan cepat.

Lebih jauh Tom menambahkan kalau orang tua perlu memastikan bahwa popok bayi yang dipilihnya terbuat dari bahan yang lembut dan berkualitas. Salah satu cara mengenali kualitasnya adalah memperhatikan apakah udara bisa mengalir dengan lancar atau tidak. Kelancaran ini penting mengingat kulit bayi begitu sensitif dan rawan terjadi ruam atau merah-merah karena lembab dan panas.

Selain itu, perlu diperhatikan pula cara memanfaatkan popok sekali pakai yang benar. Idealnya, popok jenis ini dirancang untuk menyerap lima sampai delapan kali bayi buang air kecil. Hindari popok terlalu penuh, karena popok yang penuh tak lagi bisa menyerap air seni bayi dengan baik. Jika dipaksakan, kulit bayi akan terpapar air seni sehingga lembab dan menderita iritasi serta ruam popok.

Karena itu, sering-seringlah mengecek jangan sam pai popok terlalu penuh. Normalnya popok digunakan hanya selama tiga sampai empat jam.

Setiap habis buang air besar, popok disposable ini harus diganti. Setiap habis mengganti, area tubuh bayi yang tertutup popok harus dibersihkan dengan air bersih atau lap lembut basah.

Kemudian keringkan dan diamkan dulu beberapa saat untuk memberi kesempatan kepada kulit bayi untuk bernafas, sebelum kembali memakai popok. Jadi, tak perlu lagi ragu memanfaatkan popok sekali pakai untuk sang buah hati.

Asalkan, Anda cermat memilih produk yang cocok dan memanfaatkannya dengan cara yang benar. Demikian tips memilih diapers popok sekali pakai untuk bayi balita.

Sumber: Koran Tempo

Minggu

TIPS MEMIJAT SI KECIL: PIJATAN UNTUK BAYI ATAU BALITA

Inilah tips melakukan pijatan pada bayi

1. Punggung

  • Letakkan si kecil dalam posisi tengkurap, lalu pijatlah dengan gerakan-gerakan melingkar mulai dari pundak sampai bokong.
  • Kemudian pijatlah dengan gerakan menggaruk ke arah bawah memanjang sampai ke bokong

2. Dikaki

  • Peganglah pergelangan kaki si kecil, lalu gerakan tangan Ibu secara bergantian mulai dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha secara berlahan-lahan.
  • Urutlah telapak kaki si kecil mulai dari tumit menuju jemarinya.

3. Diperut dan dada

  • Pijatlah si kecil dengan gerakan memutar, membentuk gambar jantung dari tengah dada ke samping luar dengan meletakkan kedua tangan Anda di bagian dada.
  • Lakukan hal yang sama di sekitar putting susu ke arah luar.

4. Di wajah

  • Lakukan gerakan menekan ibu jari mulai dari pertengahan alis, terus turun melalui tepi hidung ke arah pipi.
  • Lakukan hal yang sama pada rahang atas, kemudian gerakan ke arah samping seolah membuat garis senyum.
  • Gerakan jemari tangan Ibu dari belakang telinga kanan dan kiri secara bersamaan ke arah dagu.
Inilah tips melakukan pijatan pada bayi kecil Ibu

TIPS BAYI DAN BALITA: Sehatkah FASES Si Kecil? Waspada Hindari DIARE Dan SEMBELIT Pada ANAK!

Berikut ini tips untuk mengetahui ciri-ciri fases yang sehat untuk bayi dan balita:

Konsistensi fases bervariasi dari yang berwarna krem dengan tekstur yang lunak tidak berbentuk sampai berbentuk.

Warnanya kuning sampai hijau kekuning-kuningan.

Terdapat sedikit granula, mungkin disertai mukosa. Fases yang berair kemungkinan juga normal jika saja tidak berkelanjutan.

Biasanya dengan bau yang ‘asam manis’.

Sejauh tidak ada bau-bau yang tidak sedap, fases dikatakan normal.

Hal Yang Patut Diwaspadai Mengenai Kondisi Fases Si Kecil

Fases berbentuk encer atau cair

Fases berbau busuk dan mengundang zat-zat elektrolit seperti natrium, chlor, bikarbonat, dll yang dibutuhkan tubuh.

Adanya darah pada fases

Si kecil buang air besar terus-menerus (sampai lebih dari 8x sehari).

Fases berbentuk keras dan berwarna gelap.

Si kecl buang air besar tidak teratur (tidak buang air besar lebih dari satu hari).

Fases VS Gangguan Pencernaan

Bila si kecil memiliki ciri-ciri gangguan fases diatas, mungkin si kecil terkena gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit.

Mengatasi Diare

Bila bayi yang baru lahir hanya mengeluarkan kotoran begitu diberi minum tanpa disertai gejala penyakit, Ibu tak perlu terlalu khawatir. Tetapi bila si kecil menunjukan gejala sakit, segeralah bawa si kecil ke dokter. Perhatikan pula apakah ada hubungannya dengan ketidakcocokan dengan susu kaleng merek tertentu atau makanan lainnya? Sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter, dan usahakan agar kebersihan lingkungan si kecil selalu terjaga. Jangan lupa berilah ia cairan secukupnya agar tidak mengalami dehidrasi.

Mengatasi Sembelit

Berilah si kecil air putih setiap selesai disusui. Bila sembelit masih berlanjut, segera bawa ke dokter.

SARI MELON WORTEL

Bahan

  • 100 gr wortel
  • 500 gr air
  • 400 gr melon dagingnya saja.
  • 4 sdm gula pasir.

Cara Membuat

  • Kupas wortel, iris kecil-kecil. Timbang sebanyak 100 gram, lalu rebus selama 5 menit.
  • Kemudian angkat, dinginkan.
  • Haluskan melon dan wortel berikut airnya dengan blender. Saring, buang ampasnya.
    Beri gula pasir dan aduk sampai rata. Dinginkan dalam lemari es.
  • Keluarkan dari lemari es, bagi menjadi 4 gelas dan hidangkan.

SUSU PISANG

Bahan

  • 400ml susu cair
  • 200gr pisang ambon
  • 1 sdt kayu manis bubuk

Cara Membuat

  • Panaskan susu sampai mendidih, sisihkan.
  • Kupas pisang dan potong kecil-kecil. Campurkan susu panas dan pisang. Haluskan dengan blender. Masukkan kayu manis serta gula pasir, aduk sampai rata.
  • Lalu hidangkan
Related Posts with Thumbnails