Selasa

PUASA UNTUK IBU HAMIL MENURUT HUKUM ISLAM Tanda-Tanda Gangguan Puasa Ibu Hamil.

PUASA UNTUK IBU HAMIL MENURUT HUKUM ISLAM Tanda-Tanda Gangguan Puasa Ibu Hamil. Hukum Islam tentang ibu mengandung berpuasa dijelaskan kalangan ulama salaf (terdahulu) bahwa tergantung dari kondisi sang ibu. Ibu hamil berpuasa pada hukum asalnya wajib sesuai dengan seruan Allah SWT pada surat Al Baqarah 183 yang artinya sebagai berikut :

Hai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Terjemahan Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183).

Islam adalah agama yang paling manusiawi dalam artian sesuai dengan fitrah manusia, dimana seorang perempuan mendapatkan beban hukum yang kadang sama dengan laki-laki, namun dalam beberapa permasalahan bisa berbeda karena seorang wanita memiliki perbedaan dengan laki-laki dari sifat alaminya (fisiknya) semisal terjadinya menstruasi, nifas, kehamilan dan lainnya.

Contoh pada perempuan yang mengandung boleh berbuka puasa ramadhan atau tidak berpuasa apabila kondisi ibu tidak kuat karena dampak kehamilan yang dikhawatirkan terjadi keguguran pada janin yang ada dalam perutnya.

Perintah kewajiban berpuasa pada ibu hamil bisa menjadi haram apabila ditakutkan terjadi dampak negatif (semisal keguguran) pada kandungannya sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Mardawai berkata dalam Al-Inshaf (7/382) sebagai berikut :

Dimakruhkan berpuasa pada kondisi seperti ini. Ibnu Aqil menyatakan, “Jika perempuan hamil atau menyusui khawatir pada kehamilan dan anaknya pada waktu dia menyusui, maka haram bagi dirinya berpuasa, apabila dia tidak khawatir maka tidak diperbolehkan bagi dirinya berbuka puasa."

Dari penjelasan dari imam Al Mawardi sangat jelas bahwasannya apabila wanita mengandung terus berpuasa sedangkan ada dugaan kuat memberikan dampak bagi diri sendiri atau janin yang dikandungnya maka bumi harus berbuka. 

Namun bunda harus berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidang, dan perlu diketahui bahwasannya dokter yang didatangi mempunyai ucapan terpercaya karena dia orang yang sholeh dan jujur. 

Sedangkan untuk puasa sunnah semisal senin dan kamis, puasa daud, puasa Asyura (10 Muharam), puasa arafah dan lainnya karena bukan termasuk perkara wajib menurut mayoritas ulama Islam maka hendaknya wanita yang mengandung ijin terlebih dahulu kepada suami apabila ingin berpuasa sunnah, apabila suaminya tidak mengijinkan maka bumil harus mentaatinya. Apalagi hal ini langsung berhubunga dengan kesehatan dan keselamatan janin.

Adapun kebutuhan gizi ibu hamil adalah

* Karbohidrat : penghasil kalori untuk beraktifitas dan sumber energi. Dibutuhkan sekitar 2400 – 2500 Kkal per hari. Roti, kentang dan beras adalah sumber Karbohidarat terbaik.

* Protein: untuk pembentukan jaringan tubuh janin maupun ibu. Dibutuhkan kira-kira 1,2 – 1,5 gram per kilogram berat badan perhari. Bisa di dapat dari bahan makanan hewani dan nabati (kacang-kacangan, tempe, tahu ).

* Vitamin: untuk mengatur metabolisme tubuh. Yang penting adalah Vitamin A, C, B1, B2, B6, dan B12. jadi konsumsilah buah dan sayuran.

* Kalsium: untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Susu adalah sumber kalsium yang bagus.

* Zat besi: untuk mencegah anemia, selain juga diperlukan plasenta yang terdiri atas pembuluh darah. Hati , daging sapi dan seafood adalah sumber zat besi terbaik.

* Air: dibutuhkan sekitar 10 – 12 gelas perhari.

juga bisa menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa. Di samping itu, ada beberapa zat penting yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya asam folat, zat besi dan kalsium.

Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, zat besi didapatkan dari sayuran, sementara sumber kalsium bisa didapatkan dari susu dan ikan .

Setelah berpuasa selama 12 jam, kadar gula darah akan menurun. Nah, makanan seperti kurma bisa cepat meningkatkan kadar gula.

Ketika makan malam, lebih baik konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat komplek. Selain itu, konsumsi cairan juga harus cukup untuk menjaga volum darah dan media mengangkut oksigen oksigen dan zat gizi.

Namun, ada beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika mengalami gangguan sebagai berikut:

1. Perdarahan
Pada ibu yang pernah mengalami perdarahan semasa kehamilan, ini jelas merupakan kontra indikasi dan tidak diperbolehkan berpuasa. Memaksakan diri hanya akan membahayakan kesehatannya. Paling tidak kalau tetap berpuasa, ibu tidak bisa mengonsumsi obat yang diresepkan.

2. Penyakit darah tinggi atau hipertensi
Penting dalam pengkonsumsian obat untuk ibu hamil dengan hipertensi. Obat tak boleh terlewatkan dalam kasus-kasus hipertensi. Bila terlewat, besar kemungkinan tekanan darah jadi tidak terkontrol, bisa naik atau turun. Padahal, tekanan darah yang naik turun seperti itu jelas-jelas harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.

3.Kencing manis atau diabetes (DM)
Seperti wanita hamil dengan hipertensi, wanita hamil dengan kencing manis  tidak disarankan untuk  berpuasa. Alasannya adalah selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil

4.  Anoreksia dan bulimia
Efek yang bisa terjadi adalah kekurangan cairan tubuh. Padahal cairan tubuh itu amat penting bagi si ibu hamil, terutama bayi yang sedang dikandung.

5. Gangguan sistem pencernaan
Salah satunya adalah gangguan mag. Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung.

6. Dehidrasi
Jika sampai mengalami hal ini, bisa dibayangkan apa jadinya si ibu hamil bersama bayi yang tengah dikandungnya. Karena itu jangan sungkan untuk lekas berbuka. Jangan sampai ibu hamil mengalami hal ini yang umumnya diawali dengan diare dan muntah berlebih, keringat dingin membanjir, disertai keluhan pusing dan lemas

7. Memasuki hari persalinan
Di hari bersalin, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa. Soalnya ibu memerlukan energi ekstra untuk melahirkan si buah hati. Memaksakan diri untuk berpuasa hanya akan memperbesar peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pingsan, persalinan "macet" lantaran tak ada energi, atau malah perdarahan hebat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan selain hal-hal di atas. Di bawah ini merupakan kondisi dimana ibu hamil dianjurkan tanda-tanda untuk segera berbuka.

Tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Muntah
Kalau keluhannya tidak hebat dan frekuensi muntahnya tidak sering, semisal cuma 1-2 kali dalam sehari, atau tenggang waktunya sekitar 6 jam sekali, menurut Muharam, boleh-boleh saja ibu hamil melanjutkan puasanya jika masih kuat. Tapi ingat, harus cukup istirahat dan mengurangi segala aktivitasnya. Namun jika lebih dari itu, jangan ragu untuk segera berbuka agar terhindar dari dehidrasi yang bisa berakibat fatal bagi si ibu maupun kehamilannya. Selain itu, kalau bersikeras tetap berpuasa, tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak tubuh akibat asupan makanan yang kurang. Hal ini akan menyebabkan darah si ibu bersifat asam sementara kadar keton dalam darah pun naik. Kalau sudah begini, organ-organ tubuh seperti ginjal si ibu akan mengalami kerusakan, dan bayi yang dikandungnya bisa kekurangan nutrisi penting.

2.  Diare
Kalau hal ini terjadi, apalagi jika disertai dengan perasaan mulas/melilit, sebaiknya lekas berbuka dengan banyak minum kendati mungkin kejadiannya baru sekali. Segera ke dokter agar bisa cepat tertangani dan kemungkinan dehidrasi bisa diantisipasi.

3.  Mimisan
Jika mengalami hal ini sebaiknya lekaslah membatalkan puasa. Bila tidak, dikhawatirkan si ibu mengalami hal yang tidak diinginkan. Pecahnya pembuluh darah ini sebetulnya merupakan pertanda tekanan otak meningkat karena kondisi tubuh yang kurang stabil.

4.  Lemas
Keadaan seperti ini menyatakan yang bersangkutan mengalami hipoglikemia. Kalau puasanya terus dipertahankan, amat dikhawatirkan janinnya akan kekurangan zat-zat makanan yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya jadi tak optimal.

5.  Pusing
Jika masih dalam tahap ringan, tanpa obat pun pusing bisa sembuh sendiri dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas sehingga ibu hamil tetap boleh berpuasa. Akan tetapi kalau sudah disertai mual/muntah, mau tidak mau harus dibantu dengan obat karena pusing yang sudah tak tertahankan lagi. Bila demikian, segeralah berbuka dengan segelas air hangat yang manis kemudian makan nasi secukupnya sebelum minum obat.

6.  Keringat berlebih
Wajar bila ibu hamil banyak berkeringat. Tapi kalau sudah berlebih, terutama yang keluar adalah keringat dingin, sebaiknya lekas berbuka karena itu pertanda fisik si ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.

7.   Mata berkunang-kunang
Kalau pertanda ini yang muncul besar kemungkinan si ibu mengalami hipoglikemi/rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Jika mengalaminya, ibu hamil disarankan segera berbuka dengan meneguk segelas air hangat manis, makan dan istirahat.

8.  Kram dan  kesemutan
Sebenarnya jika mengalami hal ini ibu hamil boleh tetap berpuasa. Kram dan kesemutan umum terjadi pada ibu hamil. Akan tetapi kalau keluhannya karena elektrolit kurang disertai pembengkakan, hingga nyaris tak tertahankan dan si ibu praktis tak bisa apa-apa lagi, ya apa boleh buat, sebaiknya berbuka saja.

Sepanjang memperhatikan gizi dan tubuh sehat, silakan saja berpuasa.

Sebenarnya, ibu hamil punya “ dispensasi “ untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan.

Namun, bila merasa sehat dan sanggupberpuasa merupakan pilihan yang baik pula untuk dirinya maupun janin namun dengan catatan harus memeprhatikan hal-hal di atas.








0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentarnya Ya. Mampir Kembali :)

Related Posts with Thumbnails